Kajian Akhlak Islamic Character Development-ICD
Tema kali ini adalah tentang bagaimana menaklukkan jiwa sesuai ajaran Alquran dan Hadits Nabi.
Berikut ini beberapa poin yang bisa saya tulis dari kajian berikur.
- Perjalanan manusia akan selalu mendekat kepada kematian, dan selama itu manusia dalam garis ujian. Maka ujian akan selalu ada dalam hidup manusia, sampai dia mati, dan para Nabi adalah contoh kita, tauladan kita maka Allah memberikan mereka ujian dan cobaan yang dahsyat agar bisa menjadi contoh buat kita.
- Orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. Orang orang yang mau pergi mengaji sudah termasuk orang yang berjihad/berusaha untuk menuntut ilmu.
- Ketika melewati suatu jalan dan kita tidak tahu arahnya mau kemana kemudian kita tanya seseorang itu merupakan satu tanda bahwa kita mempunyai sikap growth mindset (pikiran yang berkembang).
- Manusia harus mengetahui siapa yang men-drive dirinya, jiwa fujurkah atau jiwa taqwa? Contohnya, jika seseorang makan makanan sampai kekenyangan dan berlebihan, ini indikasi jiwa fujur men-drive dirinya karena Alquran menjelaskan agar kita makan dan jangan israf (berlebih lebihan).
- Mengetahui siapa yang men-drive diri namanya Meta Level Reflection atau bahasa mudahnya adalah kemampuan berkaca diri sendiri. Ketika berkaca dan ada peci yang gak pas atau ada cemong di pipi maka langsung kita rapikan, langsung kita hapus kotorannya, maka coba aplikasikan itu ke jiwa, itu fisikli maka coba taruh dalam jiwa kita. Jika ada cemong di pipi atau marah kalau dalam jiwa, maka bersihkan cemongnya atau bersihkan rasa marah dalam jiwa. Maka orang yang bisa MEMBACA JIWA, DIA MEMILIKI META LEVEL REFLECTION YANG TAJAM.
- Penajaman Meta Level Reflection yang paling bagus adalah dengan PUASA. Di dalam Alquran ada kisah kisah tentang puasa yang bukan hanya menahan lapar dan haus tetapi juga PUASA BERBICARA seperti kisah Maryam. Aktualisasi untuk hari ini, jika dihina atau disakiti tidak harus direspon.
- Keinginan atau willing yang lemah harus di upgrade dengan metode Meta Level Reflection yaitu kemampuan diri untuk membaca siapakah yang men-drive dirinya, jiwa taqwa atau jiwa fujur, yang menyetir jiwa kita apakah nafsu positif atau nafsu negatif. Orang yang memiliki kemampuan itu sudah punya Meta Level Reflection yang tajam, dia mampu membaca kecenderungan dirinya.
- Setelah dia mampu membaca kecenderungan dirinya dengan Meta Level Reflection tadi selanjutnya dia harus bertanya dan meminta nasehat, merasa salah dan merasa kurang adalah modal Growth Mindset atau pikiran yang terbuka.
- Orang yang merasa hebat selalu merasa tidak membutuhkan nasehat orang lain. Membuka diri dan menerima nasehat itulah yang dinamakan Growth Mindset.
- Dalam hadits disebutkan bahwa ‘Agama esensinya adalah Nasehat’ seseorang itu dinilai agamanya bagus jika dia mau menerima nasehat/growth mindset.
- Agar selalu tumbuh sikap Growth Mindset maka selalu diingat bahwa Orang yang berpikir terbaik karena merasa belum baik, jika orang sudah merasa yang terbaik, top, dia tidak akan berfikir yang terbaik.
sumber: https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2016/10/10/metode-menaklukkan-jiwa-dalam-alquran-dan-hadits/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar